Laporan PKL UKBM

 

LAPORAN

KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

MATA KULIAH UPAYA KESEHATAN  BERBASIS MASYARAKAT II

di Wilayah Desa Oi Maci Kecamatan Sape Kabupaten Bima NTB

Tanggal pelaksanaan 26 S/D 27 Oktober 2020

 

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang (Poltekkes Kemenkes  Semarang)

 

Pelaksana :

Jumiati

P1337425217018

 

PRODI DIV TERAPIS GIGI

JURUSAN KESEHATAN GIGI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG

2020

HALAMAN PERSETUJUAN

 

Laporan kegiatan Penyuluhan Kesehatan gigi dan Mulut ini merupakan bentuk Upaya Kesehatan  Bersumber Masyarakat diwilayah Desa Oi Maci yang akan dilaksanakan pada tanggal 26 sampai dengan 27 Oktober 2020. Laporan ini disetujui pada tanggal   Oktober 2020

 

Pelaksana kegiatan : 

Nama   : Jumiati

NIM   : P1337425217018       

Semarang, 29 Oktober 2020

 

MENGETAHUI  

Ketua Program Studi                                                              Dosen Pembimbing  

DIV Terapi Gigi     

 

Salikun, S.Pd, M.Kes                                                              Salikun, S.Pd, M.Kes

NIP. ................................                                                                    NIP. ...................................

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, pelindung, penghormatan terhadap hak kewajiban, keadilan, gender dan nondiskriminatil dan norma-norma agama. Untuk dapat mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan tidak hanya menjadi tanggung jawab semata dari pemerintah dan tenaga kesehatan saja, tetapi merupakan tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat, hal ini sesuai dengan kebijakan menteri kesehatan yang termuat dalam keputusan menteri kesehatan RI Nomor 374/Men.Kes/SK/V2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional Bentuk dan Cara Pembangunan Kesehatan.

Hasil pemeriksaan yang dilakukan pada kelompok umur 22-35 di desa Oi Maci pada tanggal 13 Oktober 2020 di dapatkan hasil Proporsi tertinggi pada usia produktif  22 – 35 tahun sebesar 30,5 % dan EMD sebesar 10’3 %

Maka dari itu, untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut pada kelompok umur 22 – 35 desa Oi Maci perlu dilaksanakan pelayananan asuhan kesehatan gigi dan mulut.

Perlunya pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan merupakan salah satu cara untuk mendukung pelaksanaan pembangunan kesehatan secara utuh, oleh itu perlu digerakkan kader atau tokoh masyarakat melalui peningkatan kemampuan melalui pelatihan bidang kesehatan.

Pemberdayaan masyarakat diharapkan bisa memberikan dukungan pada berbagai sektor atau bidang pelayanan kesehatan. Salah satu bidang pelayanan kesehatan adalah kesehatan gigi. Bentuk peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan gigi diwujudkan dalam bidang UKBM (Upaya Kesehatan berbasis masyarakat).

 

 

B.     Tujuan

1.      Tujuan Umum

a.       Meningkatkan partisipasi masyarakat RT 003 RW 002 Desa Oi Maci dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan gigi yang optimal

b.      Meningkatkan Pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat RT 003 RW 002 dalam menjaga dan memelihara kesehatan gigi dan mulutnya

2.      Tujuan Khusus

a.       Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut

b.      Meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut

c.       Meningkatkan upaya promotif kesehatan gigi dan mulut kepada msayarakat RT 002 RW 003 Desa Oi Maci

C.    Nama Kegiatan dan Sasaran Kegiatan

Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut dengan sasaran anggota keluarga sebanyak 10 KK yang berada di wilayah Desa Oi Maci Kecamatan Sape Kabupaten Bima NTB.

D.    Waktu dan Tempat Kegiatan

Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut diselenggarakan pada tanggal 26 s.d 27 Oktober 2020 bertempat di Desa Oi Maci

E.     Pengorganisasian

Panitia penyelenggara dibentuk untuk mendukung pelaksanaan kegiatan kesehatan gigi dan mulut. Struktur organisasi panitia penyelenggara yaitu sebagai berikut :

Pelindung :

1. Ketua Prodi DIV Terapis Gigi        :  Salikun, S.SiT, M.Pd

2. Ketua RT                                         : Mahfud Nurdin

Penanggungjawab :

1.      Nama Pembimbing            : Salikun, S.SiT, M.Pd

Nama         : Jumiati

NIM          : P1337425217018

 

 

BAB II

KEGIATAN

A.    Kegiatan

Hasil Kegiatan

No

Nama Kegiatan

Pencapaian

1.       

Pembukaan

Tercapai

2.       

Pre-Test

Tercapai

3.       

Penyuluhan tentang terjadinya gigi berlubang

Tercapai

4.       

Penyuluhan tentang tekhnik menyikat gigi yang baik dan benar

Tercapai

5.       

Penyuluhan tentang makanan kariogenik

Tercapai

6.       

Evaluasi masyarakat dengan Post test

Tercapai

7.       

Penutup

Tercapai

 

B.     Metode

1.      Ceramah

2.      Demonstrasi

3.      Tanya Jawab

4.      Simulasi

C.    Prosedur Kegiatan

1.      Cara Pendekatan

Melalui upaya atau proses menumbuhkan kesadaran, kemauan serta kemampuan masyarakat dalam mengenal, mengatasi, memelihara, melindungi serta meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.

2.      Bentuk Kegiatan

Pemberdayaan masyarakat adalah meningkatkan kemandirian di masyarakat dan peduli terhadap masalah kesehatan yang muncul di masyarakat. Sasarannya berupa masyarakat. Salah satu hasil dari upaya ini dapat berwujud upaya kesehatan bersumber maayarakat ( UKBM ) yaitu penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut pada msayarakat.

3.      Tindak Lanjut yang diharapkan setelah pendekatan

Melalui pemberdayaan masayarakt di bidang kesehatan ( penyuluhan ) , masyarakat diharapkan mampu mengatasi sendiri masalah kesehatan mereka secara mandiri. Juga mencakup kemampuan untuk memelihara dan melindungi diri dari ancaman kesehatan. Selain itu juga masayarakat mampu melakukan upaya pencegahan penyakit gigi dan mulut agar dapat tercapai derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal.

D.    Anggaran

1.      Rencana Kegiatan

Pengeluaran :

Nama Barang

Jumlah

Harga

Total

Print Proposal Kegiatan

2

5.000

10.000

Print Materi

1

10.000

10.000

Fotokopi Materi

10

3.500

35.000

Sikat dan Pasta Gigi

10

10.000

100.000

Biaya Lain-lain

 

20.000

20.000

Jumlah Total

 

 

175.000

 

2.      Sumber Anggaran Kegiatan

Mahasisawa / Pelaksana ( Jumiati )

E.     Hambatan

1.      Kurang efektifnya kondisi dalam pelaksanaan program dikarenakan banyak angggota keluarga yang memiliki kesibukan

2.      Keterbatasan dana dalam menyelenggarakan kegiatan

3.      Keterbatasan alat dan bahan dalam menyelenggarakan kegiatan

4.      Kurang efektifitasnya waktu dalam pelaksanaan

5.      Sedang berada di Kondisi Pandemi covid-19 menyebabkan kegiatan dilakukan door to door tiap rumah agar mengurangi penyebaran covid-19

F.     Matrik Kegiatan Pelaksana

No

Nama Kegiatan

Tempat

Tanggal

Penanggung Jawab

1.

Pembukaan

Desa Oi Maci

26 Oktober

Jumiati

2.

Perkenalan dan Pre Test

Desa Oi Maci

26 Oktober

Jumiati

3.

Kegiatan penyuluhan tentang terjadinya gigi berlubang

Desa Oi Maci

26 Oktober

Jumiati

4.

Kegiatan penyuluhan tentang tekhnik menyikat gigi yang baik dan benar

Desa Oi Maci

26 Oktober

Jumiati

5.

 Kegiatan penyuluhan tentang makanan kariogenik

Desa Oi Maci

26 Oktober

Jumiati

6.

Evaluasi masyarakat dengan Post test

Desa Oi Maci

26 Oktober

Jumiati

7.

Penutup

Desa Oi Maci

26 Oktober

Jumiati

 

 

 

 

 

 

 

PENUTUP

 

I.                        Kesimpulan

Telah terlaksananya kegiatan UKBM ( Penyuluhan ) Kesehatan gigi dan mulut di Kelurahan Oi Maci, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima yang diikuti oleh 10 KK yang dilaksanakan secara door to door tiap rumah di Desa Oi Maci, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima yang dilaksanakan pada tanggal 26 – 27 Oktober  2020. Materi yang telah disampaikan meliputi :

1.      Proses Terjadinya Gigi Berlubang

2.      Tekhnik menyikat gigi yang baik dan benar

3.      Makanan Kariogenik

Dengan  terlaksananya kegiatan UKBM yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat Kelurahan Oi Maci, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima ini semoga dapat berjalan secara berkesinambungan sebagaimana mestinya.

II.                     SARAN

1.      Bagi Masyarakat

a.       Dapat menerapkan ilmu yang telah disampaikan

b.      Dapat merubah kebiasaan yang tidak baik menjadi lebih baik

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN

 

1. 

2.      Satuan Acara Penyuluhan

A.    Topik

1.      Judul                     : Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut

2.      Sub Judul              : Petingnya Kesehatan Gigi Dan Mulut Serta Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut

3.      Sasaran                  : Masyarakat di wilayah RT/RW 003/002 Desa Oi Maci Kec. Sape Kab. Bima NTB

4.      Hari / Tanggal       : 26 - 27 Oktober 2020

5.      Waktu                   : 45 menit

6.      Tempat                  : Rumah / kediaman warga ( dor to dor )

B.     Tujuan Penyuluhan

1.      Tujuan Umum

Setelah mendapat penyuluhan selama kurang lebih 45 menit diharapkan peserta penyuluhan dapat memahami tentang kesehatan gigi dan mulut.

2.      Tujuan Khusus

Setelah mendapat penyuluhan selama kurang lebih 45 menit diharapkan peserta mampu :

a.       Memahami Proses Terjadinya Gigi Berlubang

b.      Memahami cara menjaga kesehatan gigi dan mulut

c.       Memahami teknik menggosok gigi yang baik dan benar

d.      Memahami makanan yang baik dan buruk terhadap kesehatan gigi dan mulut

C.     Materi : Terlampir

D.    Media

Modul / print-an materi, poster dan leaflet

E.     Metode

Ceramah dan tanya jawab

 

 

 

F.      Uraian Kegiatan

No

Kegiatan

Waktu

Kegiatan sasaran

1

Pembukaan :

·         Mengucapkan salam

·         Perkenalan diri

·         Menjelaskan maksud dan tujuan

·         Menyepakati kontrak waktu kegiatan

 

 

5        menit

 

·         Menjawab salam

·         Mendengarkan / menyimak

·         Menyepakati / menerima 

2

Penyuluhan / menyampaikan materi :

·         kesehatan gigi dan mulut

·         menjaga kesehatan gigi dan mulut

·         teknik menggosok gigi yang baik dan benar

·         makanan yang baik dan buruk terhadap kesehatan gigi dan mulut

·         penyakit yang diakibatkan karena gigi dan mulut yang tidak sehat

 

 

20 menit

 

·         Peserta mendengarkan / menyimak dengan baik dan kooperatif sampai dengan selesai

·         Peserta aktif bertanya

3

Evaluasi :

·         Tanya jawab dengan memberikan pertanyaan 

·         Menyampaikan kesimpulan dari kegiatan

 

 

15 menit

 

 

·         Peserta dapat menjawab pertanyaan

·         Peserta mendengarkan kesimpulan dari kegiatan penyuluhan

4

Penutup :

Memberikan salam penutup

5 menit

Peserta menjawab salam

 

G.    Evaluasi

1.      Evaluasi penyuluhan

a.       Apakah peserta mampu memahami dan menjelaskan Proses Terjadinya Gigi Berlubang

b.      Apakah peserta mampu memahami dan menjelaskan cara menjaga kesehatan gigi dan mulut

c.       Apakah peserta mampu memahami dan menjelaskan teknik menggosok gigi yang baik dan benar

d.      Apakah peserta mampu memahami dan menjelaskan makanan yang baik dan buruk terhadap kesehatan gigi dan mulut

2.      Evaluasi struktur

a.       Persiapan alat dan media dapat dipakai dengan baik

b.      Kontrak waktu dengan peserta sesuai kesepakatan

3.      Evaluasi proses

a.       Penyuluhan berjalan lancar

b.      Peserta mengikuti penyuluhan dari awal hingga selesai

c.       Peserta kooperatif dan mampu bekerja sama

d.      Media dan alat bantu selama penyuluhan dapat digunakan dengan baik

4.      Evaluasi hasil

a.       Kognitif

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan :

·         peserta mampu memahami dan menjelaskan proses terjadinya gigi berlubang

·         peserta mampu memahami dan menjelaskan cara menjaga kesehatan gigi dan mulut

·         peserta mampu memahami dan menjelaskan teknik menggosok gigi yang baik dan benar

b.      Afektif

Setelah mengikuti penyuluhan peserta mampu menjaga kesehatan gigi dan mulut, menghindari atau mengurangi kebiasaan buruk yang dapat memicu terjadinya kerusakan gigi dan mulut,mampu menggosok gigi dengan baik dan benar.

2.Materi Penyuluhan

Modul Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut

1.      Kesehatan gigi dan mulut

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat dipisahkan satu dan lainnya karena akan mempengaruhi kesehatan tubuh keseluruhan. Gigi merupakan salah satu bagian tubuh yang berfungsi untuk mengunyah, berbicara dan mempertahankan bentuk muka, sehingga penting untuk menjaga kesehatan gigi sedini mungkin agar dapat bertahan lama dalam rongga mulut.

Kesehatan mulut berarti terbebas kanker tenggorokan, infeksi dan luka pada mulut, penyakit gusi, kerusakan gigi, kehilangan gigi, dan penyakit lainnya, sehingga terjadi gangguan yang membatasi dalam menggigit, mengunyah, tersenyum, berbicara, dan kesejahteraan psikososial (WHO, 2012).

Salah satu kesehatan mulut adalah kesehatan gigi, kesehatan gigi menjadi hal yang penting khususnya bagi perkembangan anak. Karies gigi merupakan salah satu gangguan kesehatan gigi. Karies gigi terbentuk karena ada sisa makanan yang menempel pada gigi, yang pada akhirnya menyebabkan pengapuran gigi. Dampaknya, gigi menjadi keropos, berlubang, bahkan patah. Karies gigi membuat anak mengalami kehilangan daya kunyah dan terganggunya pencernaan, yang mengakibatkan pertumbuhan kurang maksimal (Sinaga, 2013).

2.      Karies gigi / gigi berlubang

Karies adalah suatu penyakit jaringan keras gigi dimana enamel, dentin dan sementum yang disebabkan Karies adalah suatu penyakit jaringan keras gigi dimana enamel, dentin dan sementum yang disebabkan keras gigi yang kemudian diikuti oleh kerusakan bahan organiknya sehingga terjadi invasi bakteri dan kematian pulpa serta penyebaran infeksi ke jaringan periapeks yang dapat menyebabkan nyeri (Umm Sari, 2014).

a.      Proses terjadinya karies

Makanan kariogenik adalah makanan manis yang dapat menyebabkan terjadinya karies gigi. Sifat makanan kariogenik adalah banyak mengandung karbohidrat, lengket dan mudah hancur di dalam mulut, sehingga sangat mudah menempel pada permukaan gigi dan sela-sela gigi.

Pada umumnya para ahli sependapat bahwa karbohidrat yang paling erat berhubungan dengan proses karies adalah sukrosa, karena mempunyai kemampuan yang lebih efisien terhadap pertumbuhan mikroorganisme asidogenik seperti pertumbuhan streptococcus mutans dan streptococcus sobrinus.  Karena sebagian besar makanan kita sumbernya terdiri dari karbohidat ( SigitL, 2012). Karbohidrat merupakan sumber makanan untuk bakteri di permukaan gigi, bakteri-bakteri tersebut menyerap karbohidrat serta mengeluarkan ampas yang berupa asam. Asam tersebut akan merusak enamel dan membuat enamel menjadi keropos sehingga lama kelamaan akan membuat lubang pada gigi. Kerusakan pada enamel tersebut terjadi karena asam melarutkan enamel (widiastuty eko, 2005).

b.      Faktor yang mempengaruhi terjadinya karies

1.      Faktor dalam

·         Sturuktur gigi dan saliva

Gigi adalah alat untuk menguyah makanan di dalam mulut, struktur giginya merupakan salah satu faktor yang melindungi atau memudahkan terjadi karies gigi. Makanan perlu di lumatkan dengan cara di kunyah di dalam mulut prosesnya di bantu oleh saliva.

Saliva merupakan pertahanan pertama pada karies yang berfungsi sebagai pelicin, pelindung, penyangga, pembersih anti pelarut dan anti bakteri (Kusumawati Rina, 2010).

·         Mikroorganisme

Bakteri streptococcus mutans dan laktobasilus acidophilus ini yang menyebabkan karies gigi.  Bakteri streptococcus mutans dapat mengeluarkan racun bakteri ini dapat berperan dalam proses awal karies yang masuk kelapisan luar enamel, sedangkan laktobasilus acidophilus bakteri ini berperan mengambil alih pada karies untuk merusak gigi. Plak terdiri dari mikroorganisme (70%) dan bahan antar sel (30%). Plak ini akan tumbuh bila ada karbohidrat dan karies gigi akan terjadi bila ada

plak karbohidrat (Kusumawati Rina, 2010).

·         Substrat

Substrat merupakan campuran makanan dan minumanan yang menempel di permukaan gigi dan berpengaruh terhadap karies secara lokal di dalam mulut. Pada dasarnya nutrisi sangat di perlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan gigi salah satu nutrisi adalah karbohidrat. Konsumsi makanan kariogenik dalam waktu lama akan mempengaruhi pembentukan matriks enamel yang nantinya akan menjadi karies gigi (Kusumawati Rina, 2010).

·         Waktu

Waktu merupakan kecepatan terbentuknya karies serta lama dan frekuensi substrat menempel di permukaan gigi. kerusakan gigi akan terlihat dengan cepat jika timbul karies dalam waktu yang singkat. Penyebab karies lainnya adalah lamanya substrat yang berada di rongga mulut yang tidak langsung di telan. Lamanya waktu yang di butuhkan karies untuk berkembang adalah dengan menjadi suatu kavitasi cukup bervariasi di perkirakan 6 sampai 48 bulan (Kusumawati, 2010).

2.      Faktor luar

·         Umur

Semakin bertambah umur seseorang maka jumlah karies akan bertambah. Hal ini karena faktor resiko terjadinya karies yang kuat akan menunjukan jumlah karies yang besar di bandingkan yang kurang kuat pengaruhnya (Kusumawati, 2010).

·         Ras

Sebenarnya pengaruh ras terhadap terjadinya karies gigi sangat sulit untuk di tentukan akan tetapi keadaan tulang rahang berhubungan dengan persentase karies yang semakin meningkat ataupun menurun contohnya: pada ras tertentu dengan rahang yang sempit sehingga gigi-gigi pada rahang sering tidak tumbuh teratur keadaan ini akan mempersulit pembersihan gigi serta mempertinggi prosentase karies pada ras tertentu (Kusumawati Rina, 2010).

·         Jenis kelamin

Prevalensi karies gigi untuk wanita lebih tinggi di bandingkan dengan pria, begitu pun dengan anakanak prevalensi anak perempuan lebih tinggi di bandingkan dengan anak laki-laki. hal ini di karenakan pada makanan anak perempuan berada lebih lama di dalam mulut dengan demikian akan lebih lama berhubungan dengan faktor resiko terjadinya karies (Kusumawati Rina, 2010).

·         Tingkat sosial ekonomi

Latar belakang sosial ekonomi berpengaruh untuk terjadinya karies gigi, anak dari tingkat sosial ekonomi yang rendah akan mengalami jumlah karies gigi yang lebih banyak dan tidak mendapatkan perawatan gigi lebih tinggi di bandingkan dengan anak tingkat sosial ekonominya tinggi ( Jamil Ja, 2011).

·         Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan mempresentasikan tingkat kemampuan seseorang dalam memperoleh dan memahami informasi kesehatan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang diasumsikan semakin baik tingkat pemahamannya terhadap informasi kesehatan yang diperoleh (Eviyati, 2009).

·         Sikap dan Perilaku

 Sikap dan perilaku mencerminkan pemahaman seseorang mengenai kesehatan gigi dan mulut. Perilaku sehat diwujudkan dalam tindakan untuk memelihara dan menjaga kesehatannya, termasuk pencegahan penyakit dan perawatan kebersihan diri ( personal hygiene ) (Peker dan Alkurt, 2009).

 

Modul Penyuluhan menjaga kesehatan gigi dan mulut

Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka harus dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan dapat dimulai dari memperhatikan diet makanan, jangan terlalu banyak makanan yang mengandung gula dan makanan yang lengket. Pembersihan plaks dan sisa makanan yang tersisa dengan menyikat gigi, teknik dan caranya jangan sampai merusak terhadap struktur gigi dan gusi.

Pembersihan karang gigi dan penambalan gigi yang berlubang oleh dokter gigi, serta pencabutan gigi yang sudah tidak bisa dipertahankan lagi dan merupakan fokal infeksi. Kunjungan berkala ke dokter gigi setiap enam bulan sekali balk ada keluhan ataupun tidak ada keluhan. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka akan dicapai suatu kesehatan gigi dan mulut yang optimal. Dengan demikian akan meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan dan akan meningkatkan etos kerja yang lebih balk lag]. Sehingga kesehatan jasmani dan rohani seperti yang diharapkan akan tercapai.

Kita dapat mencegah terjadinya karies gigi atau gigi berlubang dengan cara :

1.      Menjaga kebersihan mulut

2.      Menyikat gigi  minimal 2 kali sehari

3.      Pemakaian dental flos ( benang gigi )

4.      Pemeriksaan rutin minimal 3/6 bulan sekali

5.      Setelah makan makanan yang lengket sebagiknya menyikat gigi atau berkumur-kumur

Modul Penyuluhan teknik menggosok gigi yang baik dan benar

Menyikat gigi adalah cara yang umum dianjurkan untuk membersihkan berbagai kotoran yang melekat pada permukaan gigi dan gusi. Lama menggosok gigi tidak ditentukan, tetapi biasanya dianjurkan maksimal 5 menit (minimal 2 menit), yang penting dilakukan secara sistematis supaya tidak ada bagian-bagian yang terlampaui (Hidayat, 2016). Sedangkan tujuan menyikat gigi adalah membersihkan mulut dari sisa-sisa makanan agar fermentasi sisa makanan tidak berlangsung terlalu lama, sehingga kerusakan gigi dapat terhindari.

            Menggosok gigi menimal 2 kali sehari. Waktu terpenting menyikat gigi adalah yang pertama kali dikakukan pagi hari setalah sarapan pagi karena bakteri berkumpul dalam mulut, terakhir malam hari sebelum tidur, karena aliran air ludah tidak seaktif siang.

a.       Cara menggosok gigi

Sewaktu menyikat gigi harus diingat bahwa sebaiknya arah penyikatan adalah dari gusi ke permukaan gigi, dengan tujuann selain membersihkan gigi juga dapat dilakukan suatu pengurutan yang baik terhadap gusi (Fatarina, 2010).

Teknik apapun yang dipergunakan, harus diperhatikan cara menyikat gigi tersebut jangan sampai merusak struktur gigi. Ada bermacam-macam metode penyikatan gigi, yaitu :

1.      Untuk permukaan gigi depan dengan teknik vertikal dengan gerakan atas ke bawah . Tempatkan bulu sikat dengan sudut 45 derajat di gusi. Bulu sikat harus menyentuh permukaan gigi.

2.      Untuk permukaan gigi samping belakang,sikatlah permukaan gigi 2-3 gigi dengan gerakan memutar, kemudian berpindah 2-3 gigi selanjutnya dan ulangi seperti itu lagi

3.      Untuk permukaan gigi samping dalam, pertahankan sudut 45 derajat kontak antara permukaan gigi dan gusi dengan bulu sikat, sikat bagian dalam gigi secara perlahan dengan gerakan maju mundur dan berputar

4.      Untuk permukaan gigi depan bagian dalam,miringkan sikat gigi vertikal dibelakang gigi-gigi depan, buat gerakan naik turus atas bawah menggunakan setengah bagian depan dari sikat gigi

5.      Untuk permukaan oklusal, tempatkan sikat gigi dibagian oklusal,sikat dengan gerakan menggosok atau maju mundur.

6.      Sikat juga bagian lidah didepan dan belakang untuk meminimalisirkan bau mulut yang disebabkan oleh bakteri yang ada dilidah

Modul Penyuluhan makanan yang baik dan buruk terhadap kesehatan gigi dan mulut

Makanan kariogenik adalah makanan yang mengandung fermentasi karbohidrat sehingga menyebabkan penurunan pH plak menjadi 5, 5 atau kurang dan menstimulasi terjadinya proses karies.

 

a.       Jenis Makanan Kariogenik

Delapan jenis makanan dan minuman yang dapat merusak gigi menurut adalah sebagai berikut:

1.      Minuman Soda

Minuman soda memiliki kandungan asam yang tinggi sehingga dapat merusak gigi (Nisita Antya Alviani, 2016).

2.      Coklat

Salah satu kebiasaan anak yang dapat memicu terjadinya karies gigi adalah mengkonsumsi makanan kariogenik seperti cokelat, permen, dan kue-kue manis. Hal ini disebabkan karena makanan tersebut bentuknya menarik dan rasanya yang enak sangat disukai oleh anak-anak. Makanan manis dan lengket sangat berpengaruh terhadap kesehatan gigi dan mulut, terutama menjadi penyebab terjadinya karies gigi. Di dalam cokelat terdapat sukrosa yang merupakan salah satu jenis karbohidrat yang menjadi substrat dan media pertumbuhan bakteri sehingga dapat meningkatkan proses terjadinya karies. Makanan manis atau makanan kariogenik bila bertahan lebih dari 30 menit akan bersifat asam dan gigi akan mengalami kerusakan lebih cepat (Riani, 2005). Sukrosa merupakan gula yang sering digunakan untuk makanan dan minuman. Sukrosa yang terdapat pada makanan dimetabolisme dengan cepat sehingga menghasilkan asam. Terjadinya penurunan pH saliva 2 dalam waktu tertentu akan menyebabkan demineralisasi permukaan gigi dan dapat menyebabkan karies gigi. Cokelat telah dikenal dan dikonsumsi secara luas di masyarakat, baik dalam bentuk minuman maupun produk olahan lain seperti permen dan cokelat batangan. Efek mengkonsumsi cokelat dapat meningkatkan terjadinya karies gigi (Decker 2003).

3.      Roti, Biskuit dan Keripik

Roti dan keripik adalah makanan yang menjadi lengket di gigi setelah dikonsumsi. Karena itu, jika tidak lekas dibersihkan, bisa menimbulkan karang gigi. Selain itu, makanan-makanan tersebut merupakan karbohidrat olahan yang dapat memecah diri menjadi gula dengan cepat. Kemudian, bakteri memakan gula tersebut sehingga menghasilkan asam yang menyebabkan erosi enamel dan kerusakan gigi (Prasetya, 2008).

4.      Minuman Isotonik

Di samping manfaatnya untuk meningkatkan kebugaran tubuh, kadar gula yang tinggi pada minuman isotonik membuat gigi menjadi lebih mudah rusak.

5.      Permen

Kadar gula pada permen tentunya sangatlah tinggi. Selain itu, permen kenyal akan lebih lama menempel pada gigi, membaur dengan bakteri dalam mulut, dan menghasilkan asam berbahaya. Tidak hanya permen kenyal permen keras pun juga dapat merusak gigi karena lama larut dalam mulut, sehingga memberi bakteri cukup waktu untuk menyatu dengan gula dan mengikis gigi (Nisita Antya Alviani, 2016).

6.      Es krim

Es krim yang dingin dapat membuat gigi menjadi sensitif. Terlebih lagi bagi yang memiliki kebiasaan mengonsumsi es krim setiap hari, akan membuat gigi dapat merusak lapisan enamel gigi (Nisita Antya Alviani, 2016).

7.       Susu kemasan dan minuman kemasan

Susu kemasan dan minuman kemasan memiliki kandungan gula yang tinggi serta tekstur yang kental dan lengket, sehingga dapat dengan mudah melekat di gigi yang mengakibat kan rusaknya enamel gigi. (Nisita Antya Alviani, 2016)

8.      Snack

Snack merupakan makanan ringan yang digemari anak – anakdikarenakan memiliki rasa yang enak. Namun snack memiliki bahan dasar karbohidrat serta campuran gula yang dapat diubah menjadi sukrosa dengan cepat. Kemudian, hasil pemecahan sukrosa oleh bakteri di mulut akan menjadi makanan bakteri biofilm dan meningkatkan asam di gigi. (Prasetya, 2008).

Beberapa makanan yang baik untuk kesehatan gigi dan mulut :

1.      Makanan yang kaya akan kalsium dan fosfor

Ini adalah zat yang akan membangun dinding enamel dan mengkonsumsi makanan yang kaya akan kalsium dan fosfor adalah suatu kebutuhan jika anda ingin menjaga gigi anda untuk tetap kuat dan sehat. Sumber kalsium terbaik : yougurt, keju, makanan laut, susu (rendah lemak), tahu dan kacang almonds.  Sumber fosfor terbaik : biji labu kuning, ikan, kacang brazil, daging merah, telur, tahu dan kaldu

2.      Makanan yang tinggi kandungan air

Makanan yang mengandung banyak air sangat banyak gunaya untuk gigi. Pertama mengunyah menghasilkan banyak liur yang menjadi penetral alami terbaik dari bakteri yang menyebabkan lubang. Kedua, tekstur dari makanan ini juga membuat mereka berfungsi sebagai abrasive alami, sehingga mereka dengan alami menggosok dan membersihkan permukaan gigi, membuang plak dan sisa makanan. Makanan ini berupa buah dan sayuran mentah. Makanan yang banyak kandungan air : seledri, apel, mentimun, dan wortel, dan mengunyah permen karet

3.      Makanan yang kaya akan vitamin D

Vitamin D sangat penting untuk kesehatan secara menyeluruh, tapi ini sangat penting jika anda ingin gigi yang sehat. Alasan utamanya adalah membantu tubuh untuk menyerap kalsium dengan lebih baik. Contohnya : ikan, kuning telur, dan minyak ikan kod

4.      Makanan yang kaya akan vitamin C

Vitamin C adalah kekuatan! Vitamin C dapat menguatkan sel darah dan mengurangi peradangan yang akan membantu gusi anda lebih sehat. Vitamin C juga dibutuhkan untuk menghasilkan kolagen, kunci protein yang akan membantu anda untuk melawan penyakit periodontal.  Sumber terbaik : paprika, jeruk, kiwi, strawberry, brokoli dan kubis

5.      Makanan yang kaya antioksidan

Antioksidan melawan bakteri yang menyebabkan radang dan penyakit periodontal. Mereka membantu untuk melindungi gusi dan jaringan lain dari kerusakan gigi dan infeksi bakteri. Sumber terbaik : apel, berry, anggur, kismis, kacang dan kedelai.

6.      Makanan yang mengandung probiotik

Probiotik adalah salah satu yang terbaik. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan disini, tapi sudah ada beberapa bukti bahwa probiotik membantu mengurangi plak dan mendorong kesehatan gigi.

7.      Makanan yang kaya akan antosianin, arginine dan polyphenol

Ada banyak zat lain yang mungkin bermanfaat bagi kesehatan mulut. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan, tapi beberapa dari kandidat yang menjanjikan adalah antosianin (yang dapat mencegah penempelan plak pada gigi dan melawan kanker mulut), arginine (asam amino yang penting yang mampu mengganggu pembentukan plak, mengurangi terbentuknya lubang gigi) dan polifenol (yang memperlambat pertumbuhan plak, mencegah penyakit gusi, lubang gigi dan bau mulut).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto Kegiatan

                                                            

 

 

                   

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

AYO KE BIMA

Peningkatan Jaminan Pembiayaan Kesehatan